Peningkatan mutu dan pengembangan rumah sakit adalah komitmen yang harus tetap dijaga melalui monitoring dan evaluasi dari indicator mutu rumah sakit . Indikator mutu rumah sakit adalah ukuran kuantitatif yang diukur untuk lebih memahami mutu pelayanan di rumah sakit.
Indikator dirancang dengan seksama dengan mempertimbangkan dimensi mutu yang ingin diukur, cara pengumpulan data, dan strategi analisisnya guna mendapatkan kualitas pelayanan yang bermutu. Indikator mutu dirancang untuk dapat melakukan efesiensi dalam summber daya , mendapatkan yang hasil lebih akurat serta pengambilan keputusan di tingkat sistem mikro maupun sistem makro yang lebih strategis. Berikut beberapa indikator yang dinilai adalah Indikator area manajemen (IAM) , Indikator area Klinis ( IAK ) pada tahun 2018 sbb :
1. Angka Kejadian Infeksi Aliran Darah di ruangan SCN / NICU
Salah satu pencapaian untuk indicator area klinis di RS Islam Jakarta Pondok Kopi adalah tidak ditemukannya angka kejadian infeksi aliran darah di ruangan pelayanan SCN dan NICU pada tahun 2018. Kualitas pengendalian infeksi dan perawatan pada bayi yang baik mendukung tercptanya kualitas perawatan bayi yang diindikasikan dengan tidak ditemukannya angka kejadian infeksi aliran darah
Grafik 1. Monitor Pencapaian angka kejadian Infeksi Aliran Darah di Ruang SCN/NICU
2. Inisiasi Menyusui Dini
Indikator area klinis lainnya yang dimonitoring adalah kepatuhan penerapan inisiasi menyusui dini kepada bayi baru lahir dengan pencapaian tahun 2018 meningkat . Angka kepatuhan tahun 2018 adalah 100 % yang menunjukkan komitment bagi petugas , ibu dan bayi sangat tinggi untuk melakukan kepatuhan terhadap inisiasi menyusui dini .Berdasarkan data pembanding dengan RS SWASTA lain dengan rata pencapaian 95 %, pencapaian IMD di RSIslam Jakarta Pondok Kopi lebih baik .
Grafik 2. Angka kepatuhan penerapan Insiasi Menyusui Dini Pada BBLR tahun 2018.
3. Kepatuhan Perawatan Metode Kangguru
Selain itu untuk perawatan bayi juga di monitoring indicator pelayanan untuk perawatan metode Kangguru dengan angka kepatuhan sebesar 87,8 % yang meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2017 .
Grafik 3. Trend kepatuhan melaksanakan PMK pada BBLR
4. Ketidakpatuhan Pelaporan Nilai Kritis
Indikator area klinis lainnya adalah monitoring terhadap ketidakpatuhan pelaporan nilai kritis laboratorium dimana pasa tahun 2018 angka ketidakpatuhan adalah tidak ada yang berarti semua petugas telah melaporkan nilai kritis yang ditemukan sesuai prosedur pelayanan .
Grafik 4. Angka ketidakpatuhan Pelaporan hasil kritis laboratorium
Selain keempat indicator diatas masih terdapat Indicator yang di monitoring secara berkala sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab kualitas mutu pelayanan kesehatan.