Meningkatkan pelayanan screening covid 19 , laboratorium RS Islam Jakarta Pondok Kopi telah mampu melakukan pemeriksaan dengan beberapa metode antara lain rapid test antibody, uji serologi antibody , swab / rapid antigen serta PCR test .
Dari tiap tiap pemeriksaan perlu dipahami tentang metode peeriksaannya dan perbedaanya sbb :
1. Swab / Rapid Test Antigen
Swab / Rapid test antigen merupakan test cepat untuk mendeteksi virus corona berdasarkan antigen dengan deteksi protein tertentu dari virus yang memunculkan respons kekebalan tubuh .
Tes antigen adalah tes imun yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan antigen virus tertentu yang menunjukkan adanya infeksi virus saat ini. Tes antigen juga relatif lebih murah dan alat yang sudah diotorisasi yang dapat memberikan hasil lebih cepat sekitar 15 menit.
Rapid test antigen umumnya kurang akurat dibandingkan tes virus yang mendeteksi asam nukleat dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR)
Rapid test antigen bekerja paling baik ketika orang tersebut dites pada tahap awal terkena infeksi SARS-CoV-2, di mana beban virus umumnya paling tinggi. Tes ini juga bermanfaat untuk mendiagnosis orang-orang yang diketahui memiliki risiko besar untuk terpapar virus corona.
2.Pemeriksaan PCR Test
PCR / polymerase chain reaction adalah merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Uji ini akan didapatkan hasil apakah seseorang positif atau tidak SARS Co-2.
Swab dan PCR tak terpisahkan dalam metode tes untuk menegakkan diagnosis Covid-19. Swab adalah cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan ( sampel ) . Swab dilakukan pada nasofaring dan atau orofarings. Pengambilan ini dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofarings dan atau orofarings dengan menggunakan alat seperti kapas lidi khusus.
Metode ini jugalah yang direkomendasikan WHO untuk mendeteksi Covid-19. Namun akurasi ini dibarengi dengan kerumitan proses dan harga alat yang lebih tinggi.
Pada metode PCR terdapat nilai CT, yang merupakan Proses amplifikasi secara berulang-ulang, hingga sekitar 40 siklus, dan sinyal floresens yang dihasilkan akan berbanding lurus/proporsional terhadap amplifikasi yang terjadi. Pada satu titik, jumlah sinyal floresens pada proses amplifikasi tersebut mencapai nilai minimal untuk dapat diinterpretasikan sebagai hasil positif. Titik tersebut dinamakan cycle threshold value atau nilai CT. Semakin tinggi nilai CT, semakin rendah kemungkinan virus untuk menyebabkan infeksi. Pada penelitian tersebut, dilakukan perbandingkn antara nilai CT dengan kultur virus dan ditemukan bahwa virus dari sampel yang memiliki nilai CT > 34, tidak menimbulkan infeksi.
3. Rapid Test
Rapid test merupakan metode untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona. Namun perlu diketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu. Hal inilah yang menyebabkan keakuratan dari rapid test antibodi ini sangat rendah.
WHO secara tegas tidak menyarankan rapid test antibodi sebagai sarana untuk mendiagnosis COVID-19. Meski begitu, WHO tetap memperbolehkan penggunaan tes ini untuk penelitian atau pemeriksaan epidemiologi.
Informasi lebih lanjut untuk pemeriksaan dapat menghubungi :
Unit Laboratorium RS Islam Jakarta Pondok Kopi :
Telp :021-29809000 / 021-8630654 Ext : 2104
Untuk Onsite di perusahaan dapat menghubungi :
Marketing RS Islam Jakarta Pondok Kopi
Telp : 021-29809000 / 021-8630654 Ext : 1309
Dasir 081218105711 CALL/WA